Langkah Kecil Seribu Harapan
Rabu, 11 September 2024
Kamis, 19 Maret 2020
Hadiah tahun 2020, dunia menghadapi Covid19
Siapa yang akan mengira , di tahun 2020 yang mestinya akan tercipta banyak kenangan terlebih karena ttahun ini punya angka yang cantik, double 20, Dunia dihadapkan dengan wabah penyakit Covid19. Wabah ini sudah menyerang ratusan ribu orang, dan membuat ribuan lainnya meninggal dunia. Jari-jari orang penggemar teori konspirasi tak henti-hentinya mengirimkan ribuan pesan teks yang belum terjamin kebenarannya, tetapi dengan yakin dan merasa akan menolong banyak orang lainnya menyebarkan berita tersebut tanpa diperiksa terlebih dahulu kebenarannya.
Ternyata wabah ini juga buta, karena bisa menjangkiti siapa saja, mulai dari pengemis jalanan sampai pejabat teras. Tidak pandang bulu, karena penyakit ini tidak punya mata dan tidak punya bulu. sudah beberapa negara mengunci dirinya dari negara lain, mengasingkan diri demi kesehatan orang lain. Duh, betapa mulia.
Pekerja dan pelajar diminta untuk beraktivitas dari rumah masing-masing, menggunakan kecanggihan teknologi untuk berkirim informasi pekerjaan dan pelajaran. Bisa jadi sisi positif dari kejadian ini adalah semua orang menjalani simulasi kehidupan masa depan, dimana pekerjaan dan belajar tidak lagi dibatasi oleh dimensi ruang dan tembok, dan sisi negatifnya orang bisa jadi melupakan bagaimana caranya tersenyum kepada orang di sekitarnya.
Ternyata kehidupan itu bukan hanya sekedar hitam dan putih, kebenaran dan keadilan, kebijaksanaan dan kekuasaan, karena terbukti dengan benda yang relatif kecil, bisa mengacaukan dunia. Duh Gusti Allah, semoga semua ini cepat selesai.
"Yang ini pun akan berlalu"
Suryoman
19 Maret 2020
Senin, 12 Maret 2018
Nilai Uang Recehan.
Nilai seratus Rupiah itu bisa beli dua gorengan, juga segelas es teh manis. Gorengannya juga bisa milih, bisa gorengan ubi atau gorengan pisang. tapi itu hanya terjadi di tahun 90-an awal, ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar. saat ini nilai uang seratus Rupiah bisa dapat apa ya? kemarin saya membeli permen saja seribu Rupiah hanya dapat empat, bahkan ada yang dapat tiga. jadi kalau di rata-rata, harga permen sekarang lebih dari dua ratus lima puluh Rupiah.
Kebanyakan orang juga malas kalau harus belanja ke warung menggunakan uang seratus atau dua ratusan Rupiah, karena pasti akan lebih banyak jumlahnya. lebih praktis kalau tinggal membawa uang kertas nominal besar, jadi tinggal menunggu kembalian saja. Jadi uang recehan itu fungsinya apa ya? kalau belanja pun nilainya dibulatkan ke atas, artinya kita harus membayar lebih dari nilai recehan sebenarnya, dan sudah jadi permakluman bersama.
mungkin nilai uang elektronik sedikit bisa mengembalikan harga diri si recehan, karena setiap Rupiahnya dihitung dan dipotong secara cermat, jadi kalau uang elektronik kita nilainya kurang satu Rupiah saja, maka tidak akan bisa digunakan untuk pembayaran. berarti recehan harus berterima kasih karena hadirnya teknologi uang elektronik dapat mengembalikan harga diri dan derajat mereka.
Senin, 14 November 2011
Disabilitas dan Pandangan Masyarakat
"Perhentian berikutnya, halte Juanda, periksa kembali barang bawaan anda dan hati-hati melangkah, terima kasih", berikutnya adalah pemberitahuan dalam bahasa inggris. Yup, setelah mendengar informasi tersebut, saya sudah bersiap berjalan ke arah pintu bis trans Jakarta, dan berbicara kepada petugas dalam bis, bahwa saya akan turun di halte bis Juanda. Setelah bis terhenti dan pintu terbuka, petugas tidak terus mengandeng tangan saya, yang dipegangnya justru tongkat saya, diangkat dan saya disuruh langsung melompat ke halte, tanpa saya tahu jarak lompat antara bis dan halte. biasanya saya gunakan tongkat putih saya untuk mengetahui jarak lompat antara bis dan halte. kontan saja saya panik dan menarik tongkat saya sambil menerangkan kepada petugas kebiasaan yang harus saya lakukan. petugas dalam bis mengerti penjelasan singkat saya, dan membantu saya melompat dari bis ke halte dengan memegangi lengan saya. "Terima kasih", ucap saya kepada petugas itu sambil terus berjalan mencari jalan keluar halte.
Tak lama kemudian, petugas dalam halte menghampiri saya dan menanyakan arah tujuan saya. Karena kondisi halte penuh, petugas dalam halte meminta saya menunggu sebentar karena ia masih sibuk mengurusi penumpang lain, dengan maksud bahwa nanti dia akan mengantrar saya menyeberang jalan. Saat berlalu dari pintu keluar, di posisi belakang saya ada seorang ibu muda yang segera mendorong saya ke arah depan sambil berkata kepada petugas, "maaf mas, saya mau ke arah lain, nanti mas ini (mungkin maksudnya saya), bersama mas saja". karena saya tidak tahu persis yang terjadi, saya berjalan ke arah tepi saja sambil menunggu petugas yang akan mengantar saya. setelah selesai mengurusi beberapa penumpang, petugas dalam halte menghampiri saya, kemudian mengandeng tangan saya dan menuntun saya keluar dari halte, menyeberang jalan untuk berganti kendaraan umum lain. sambil menuntun saya, petugas itu berkata kepada saya mengenai ibu muda yang tadi mendorong saya,
"ibu itu tadi mendorong mas ya?",
jawab saya, "ya, memang kenapa mas?"
Jawab petugas, "Ibu tadi itu ngomongnya sambil melotot, sepertinya sih nggak mau kalau diminta tolong nuntun mas, padahal saya juga tidak minta tolong dia, nanti saya yang akan tuntun mas, karena itu sudah menjadi tugas saya".
jawab saya sambil tertawa, "he.. tidak apa mas, saya ngerti kok, saya yang terima kasih sama mas mau nuntun saya".
Petugas yang menuntun saya menunggui saya sampai saya mendapat kendaraan umum berikutnya. setelah saya naik, saya mengucapkan terima kasih.
Dari peristiwa yang saya alami diatas, ada beberapa pandangan masyarakat terhadap penyandang disabilitas Tunanetra, mulai dari petugas dalam bis, petugas dalam halte dan ibu muda yang mendorong saya, tidak ketinggalan juga, saya seorang Tunanetra sebagai pemeran utama, he he he...
Pertama kita cermati cara petugas dalam bis yang mencoba membantu saya, Mmenurut saya petugas itu mau membantu saya sebagai salah seorang penumpang bis yang berkubutuhan khusus, karena memang sudah menjadi tugasnya. diperhatikan dari caranya membantu saya, yang dipegang bukan lengan saya, tapi tongkat saya. ia mau membantu tapi belum tahu cara yang benar, sehingga kalau diteruskan dan tidak ada penjelasan dari saya, keadaan itu akan berbahaya bagi saya. Kemudian sikap saya sebagai penyandang Tunanetra yang butuh bantuan adalah memberi penjelasan singkat tanpa emosi, cara dan kebiasaan yang harus saya lakukan, yaitu mengukur jarak bis dengan halte menggunakan tongkat putih saya, agar saya bisa mengira jarak langkah yang harus saya ambil. kesimpulannya adalah, niat baik untuk membantu yang tidak disertai pengetahuan yang benar mengenai cara membantu penyandang disabilitas, mungkin justru dapat menimbulkan keadaan yang berbahaya bagi si penyandang disabilitas. tetapi ketidaktahuan itu dapat diatasi dengan pemberian informasi yang singkat, jelas dan disampaikan tanpa emosi oleh si penyandang disabilitas, agar mendapat bantuan yang sesuai dengan kebutuhannya. bagaimana menurut anda?
berikutnya, kita cermati petugas dalam halte, begitu melihat saya, ia sudah memiliki niat baik untuk membantu saya disamping itu juga memang sudah menjadi tugas dan kewajibannya. segera ia menghampiri saya, dan menawarkan bantuan untuk menuntun saya keluar dari halte setelah terlebih dahulu ia membantu penumpang-penumpang yang akan naik bis. Setelah selesai membantu beberapa penumpang, ia segera menghapiri saya dan menuntun saya keluar dari halte, dengan tehnik menuntun yang benar. sempat ada obrolan singkat ia telah membantu beberapa teman-teman Tunanetra sebelum saya yang juga turun dari bis Trans Jakarta di halte Juanda. kesimpulannya, petugas itu telah terbiasa bertemu dan berinteraksi dengan Tunanetra, sehingga tidak ada kecanggungan saat membantu saya. dengan tehnik yang benar, saya pun merasa nyaman dan merasa sangat tertolong untuk melanjutkan perjalanan saya berikutnya. Bagaimana menurut anda?
Berikutnya lagi adalah ibu muda yang mendorong saya dan menolak menuntun saya. sebenarnya saya tidak mau mengomentari, karena niat baik membantu atau tidak itu menjadi hak setiap orang. tetapi untuk kebutuhan kelengkapan cerita ini, bolehlah saya komentari sedikit, maaf ya bu, he he. Secara umum ada sebagian masyarakat, ingat ya yang saya katakan hanya sebagian masyarakat, berarti bukan keseluruhan, menganggap penyandang disabilitas masih menjadi warga "kelas dua", memiliki wabah yang harus dihindari, atau dengan kata lain ter-"marginalkan". kenapa bisa begitu? mungkin karena budaya dari nenek moyang yang menganggap kekurangan dari seseorang seperti Tunanetra, Tunarungu/Wicara, Tunagrahita serta Tunadaksa adalah aib. padahal itu berbanding terbalik dengan ajaran semua agama, bahwa manusia itu diciptakan sempurna. kalau andai saja saat mau dilahirkan didunia ada sebuah formulir yang harus diisi mengenai apa, bagaimana dan mau menjadi apa kita ketika lahir ke dunia, mungkin tidak ada orang yang ingin dilahirkan dengan kedisabilitasan, atau ketika dewasa tidak ingin menjadi penyandang disabilitas. kesimpulannya adalah, sarana informasi mengenai dunia disabilitas melalui berbagai media harus diberikan secara terus-menerus, sampai semua pihak, baik masyarakat maupun penentu kebijakan memiliki pemahaman yang baik dan benar mengenai dunia disabilitas. tidak sulit, hanya butuh memahami.. bagaimana menurut anda?
Akhirnya saya, sebagai penyandang disabilitas Tunanetra, ketika turun dari bis, petugas menggunakan cara yang salah. sikap saya adalah tenang, memberi informasi yang benar secara singkat dan tidak berbelit sampai petugas itu paham, dan memberi bantuan sesuai dengan kebutuhan saya. saat di halte, ada petugas yang mau membantu saya, tetapi pilihannya adalah saya harus menunggu sebentar. sikap saya adalah percaya dan menunggu sampai petugas itu datang dan menuntun saya keluar dari halte. berikutnya, ketika mendapat penolakan dari orang lain, sikap saya adalah tetap tenang dan berusaha menghibur diri sendiri, karena sebagai manusia, baik "normal" maupun memiliki kedisabilitasan, pasti akan mengalami penolakan-penolakan, terlebih dengan stereo tape mengenai penyandang disabilitas di Indonesia. Bagaimana menurut anda?
Semua kejadian dapat kita jadikan sebagai pelajaran hidup, karena sebagai manusia, kehidupan adalah tempat kita untuk belajar dan terus belajar, untuk mencapai kesempurnaan. Bagaimana menurut anda?
Cheers, :)
Senin, 29 Agustus 2011
Stop Using Authisme On Our Daily Jokes.
Siang itu aku sibuk membaca buku resep makanan khusus untuk anak autistik. Ya, Anakku memang tidak bisa makan sembarang makanan. Salah-salah… anakku bisa berputar-putar seperti gasing jika ada zat dalam makananya yang tidak cocok untuk dikonsumsi oleh anakku.
Ditangan sebelah kiri, ada buku Food diary anakku… yang aku tulis sejak pertama kali dia kuperkenalkan pada makanan padat… berisi apa saja yang dia cocok untuk tubuhnya,… reaksi alergynya dan mana saja makanan yang tidak cocok dan menyebabkan dia overwhelmed.
Kebayang gak?… mungkin enggak, jadi ijinkan saya bercerita…
Diusia 4 bulan misalnya, kuberikan jeruk bayi pada anakku,… Eh, gak lama kemudian dia muntah dan seluruh tubuhnya seperti dipenuhi ulat bulu, dan membuat saya bergidik ngilu.
Pernah juga aku beri dia tomat. Tapi kemudian, berhari-hari dia diare dan uring-uringan.
Kuberi dia susu instant,… tapi anakku malah jingkrak2, Mengepak-ngepakkan tangannya, persis seperti orang gila!!! Dia berputar-putar tanpa merasa lelah,… dan kemudian mengamuk ketika tidak mengerti bagaimana cara mengendalikan tubuhnya yang tidak mau diam.
Ah, sudahlah, life must go on bukan?. Besides, I’m happy to have her in my life
Kulirik sekali lagi food diarynya… hmm, hari ini aku harus mencoba memberinya 5ml putih telur tanpa kuningnya, karena 7 hari yg lalu, dia sudah sedikit kebal ketika kukenalkan pada telur ayam ini.
Baru saja hendak memasak, tiba2 kudengar jeritannya… Kucari anakku, tapi tidak kutemukan. Aku keruang setrika… dan disana kutemukan anakku sedang nangkring di atas lemari, dengan setrika panas yang menempel di punggung tangannya, yang baru saja dicabut oleh BS-nya karena kupanggil untuk membantuku memasak.
Kini, strika panas itu masih nempel diatas punggung tangan kirinya.!!!
Oh… My… God!!! *panik*
Dari punggung tangannya mengepul asap. Bau daging panggang begitu segar menempel dihidungku.
Kuangkat setrikanya… dan, aduh Tuhan,… aku tidak kuat melihatnya. Sebagian dagingnya menempel dibalik gosokan panas itu…
AAAAAARRRRGGGHHHH… Sumpah kalau saja ini bukan anakku,… Aku pasti sudah mati berdiri karena ketakutan… Melihat daging dari punggung tangannya, yang menempel pada setrika itu… itu sudah berubah menjadi putih kekuningan…
Dan luka di tangannya… juga sudah berubah menjadi putih seperti daging ayam matang
Aku menjerit sekencang-kencangnya… Kupanggil Baby sitternya yang tadi aku suruh untuk membantuku didapur… lalu dengan kesetanan, ku kebut mobilku ke UGD Rumah Sakit terdekat, untuk dirawat secara intensif.
Begitu anakku segera tertangani… tiba2 aku kehilangan seluruh tenagaku.
AKU PINGSAN!!!
Hari itu, lagi-lagi aku sedang mempersiapkan makanannya. Memang, Khusus untuk makanannya, aku memutuskan untuk memasak sendiri, karena hanya aku yang tahu berapa gram atau mililiter… porsi makanan yang masih bisa ditoleransi oleh tubuh anakku.
Sedang membersihkan kompor yang kecipratan makanan… tiba-tiba, lagi-lagi kudengar bunyi benda jatuh.
GEDUBRAK!!!… Buru-buru kucari sumber suara itu, memastikan bahwa itu bukan anakku…
Damn!!. Lagi-lagi anakku. Oh Tuhan… dia baru saja terjatuh dan sepertinya kepalanya terantuk pada pinggir tembok, sehingga belakang kepalanya sobek dan berdarah. Dia masih berusaha berdiri, meskipun sempoyongan…. Dan sambil berjalan, dia menggaruk luka di kepalanya yang bocor… sehingga darahnya semakin banyak yang mengalir.
Sementara darahnya terus aja mengucur deras, dia terus saja berjalan sambil mengoceh. Entah apa yang diracaukannya… Tangannya berlumuran darah… Punggung bajunya pun juga sudah berubah menjadi merah oleh darah.
Tapi dia tidak menangis… Dia hanya berjalan sambil menggaruk luka menganga yang ada dibelakang kepalanya.
Aku menjeritttt sekuat2nya. Kepalanya kututupi dengan lap kompor yang tadi aku pegang.
Tapi itupun gak lama… karena dalam sekejap, lap kompor itu sudah berubah menjadi merah kehitaman. Aku berteriak panik,…
“mbak, minta handuk… handuk… darahnya tambah banyak. Cepat mbak… CEPATTTT!!!”
*panik semua panik kayak orang lagi kena kebakaran*
Dan lagi2 kukebut mobilku ke rumah sakit, langsung menuju UGD. Disana, dokter yang sudah terbiasa menangani anakku sudah siap menunggu dan segera menjahit kepala anakku.
Dia tidak menangis sama sekali… hanya minta sesuatu yang bulat untuk dia pegang. Dan setelah dijahit dengan 8 (delapan) jahitan… Hatikupun sedikit lega. Seluruh persendianku serasa dicopot dari tubuhku, dan tanpa sadar…Lagi-lagi aku hilang keseimbangan…
AKU PINGSAN
Terlalu banyak cerita haru dan berurai airmata yang kami harus jalani. Berkali-kali jantung kami harus terpacu 100x lipat manakala mereka melakukan hal-hal yang tanpa mereka sadari mencelakai diri mereka sendiri.
Tapi ini bukan keluhan kok,… karena saya selalu sadar…. Tuhan itu ARSITEK YANG AGUNG. Karyanya tidak pernah gagal. Tidak satupun makluk yang diciptakannya, yang merupakan produk gagal.
Jadi ketika dia menciptakan seorang bayi yang memiliki kekurangan, dia tidak pernah lupa untuk menitipkan KELEBIHAN pada anak ini. So, buat semua orang tua, berhentilah mengeluhkan kekurangan anak kita… mari bantu mereka untuk menemukan kelebihan mereka.
Anakku memang Autistik, tapi aku bangga setiap kali menceritakan bahwa anakku autis. Aku bangga setiap kali menceritakan bagaimana proses menangis berdarah-darah itu, sudah Tuhan rubah menjadi Senyum sukacita dan bangga yang luar biasa.
Selalu ada haru yang menyesakkan dadaku, manakala mendengarkan tangan2 mungilnya menari2 dengan lincah diatas tuts2 piano,… memainkan lagu Klasik karya Van Beethoven, seperti Symphony no.9 atau Turkish March, atau ketika mendengar dia berbicara yang hanya fasih berbahasa Inggris,… seolah yang kudegar ini adalah anak bule asli,… yang nyasar dalam tubuh putriku.
Namun, dibalik itu… Walaupun bangga… selalu tersisa rasa risih dan tidak nyaman, kalau tidak ingin dibilang tersinggung… manakala mendengar orang-orang bercanda dengan menggunakan kata “Autis”.
Minggu yang lalu, sahabatku menyelenggarakan pesta ultah disebuah resto terkenal, salah satu teman kami, sibuk dengan BB-nya, sehingga teman yang lain menegur begini…
“Tuh,… liat tuh sill… autis banget khan dia…? Kayak ANAK LOE khan yah?
“Loe marahin deh sil… marahin sil…”
“Coba loe terapi dulu nih dia,… biar sembuh kayak anak loe”
Dan semua lalu tertawa terbahak-bahak…
Saya???… hmmm… Cuma bisa senyum kecut, karena tidak ingin merusak suasana Pesta Ulang Tahun sahabat saya… *doh*
Well, saya tahu mereka hanya bercanda, namun biar bagaimanapun,… Saya sudah merasakan dan tahu betul sulitnya membesarkan anak autistik. Jadi saya mengerti ketika ada teman yang resist begitu mendengar kata ini. Tahu banget rasanya
Semoga artikel ini semakin mencerahkan teman-teman mengapa orang sepertinya terlalu over campaign dengan gerakan “Stop Using Autism on our daily jokes” ini. Semoga berkenan.
-silly-
Semoga kisah di atas bisa lebih menjaga tutur kata kita baik dalam lisan maupun tulisan.
Dan membuka hati dan pikiran bahwa bercanda menggunakan istilah autis sangatlah tidak peka.
Salam
Suryo
Senin, 06 April 2009
RAHASIA ANGKA-ANGKA
Setiap orang dilahirkan bersama nomor yang ada pertalian dengan planet. Kedua-duanya akan mempengaruhi tingkah laku seseorang. Kalau seseorang tahu rahasia
satu-satu nomor dan dapat menggunakannya dengan betul, insya-Allah dia akan sukses. Tidak perlu ke dukun, Semuanya akan menjadi nyata kalau kamu tahu apa
rahasia nomor pribadi kamu.
Mau tahu nomor pribadi? Formula secara ringkasnya : tambahkan tanggal lahir kamu. Misalnya: 12-12-1969; 1+2+1+2+1+9+ 6+9 = 31 (3+1 = 4). Jadi nomor pribadi
kamu adalah 4.
Nomor 1
LAMBANG keunggulan Tuhan. Nomor kemakmuran, keutuhan diri, kekuatan, keberanian dan kekuasaan.
Rumah bernomor 1 akan sentiasa makmur, orang senang berkunjung atau sering menerima tamu karena suasana rumah yang tenteram, damai dan tenang.
Kalau orang yang bernaung di bawah nomor ini, dia seorang yang berani. Mempunyai pendirian yang kukuh, memiliki kekuatan fisik dan mental.
Nomor 2
NOMOR ini bersifat pasangan seperti sejuk lawannya panas.
Ia simbol pengesahan, penyaksian, perkaitan, syarat menemukan jawaban semula jadi dan jodoh. Bagi seseorang yang sukar mendapat jodoh, berlindunglah di
bawah nomor ini. Tidak perlu kedukun atau mandi di bawah jembatan, cukup sekadar mengingati nomor itu.
Untuk lebih mudah, ambil segelas air segar mentah atau air kelapa, lebih enak air zamzam. Tuliskan nomor 2 di luar gelas dgn menggunakan ujung jari. Kemudian
minum, ingat nomor itu dan niatkan dalam hati untuk mendapat pasangan yang sesuai. Lakukan tujuh kali atau tujuh hari berturut-turut. Insya-Allah. .. tak
sampai sebulan pasangan yang sesuai akan diperoleh.
Nomor 3
RAHASIA akal, bijaksana, keceriaan, kesuburan, keseimbangan, pembalasan dan penindasan.
Bernaung di bawah nomor ini menjadikan anda seorang yang pintar dan bijaksana. Biasanya apabila hendak melakukan sesuatu pekerjaan akal akan menilai hal
itu baik atau buruk. Bisa menjadi pencipta yang baik tetapi bermula dengan kemusnahan. Setelah melalui beberapa kegagalan baru menikmati kejayaan. Tapi
kalau putus asa, habislah!
Mudah memiliki sesuatu kekayaan, benda, rumah, mobil atau apa saja tetapi mudah pula melepaskannya. Pintar menyelesaikan setiap masalah walaupun sangat
rumit.
Seorang yang subur, mempunyai anak banyak dan ibu / bapak yang baik. Paling penting mereka ini awet muda.
Nomor 4
NOMOR ini membawa simbol berupa bentuk kesempurnaan, kemantapan kedudukan, keuangan dan kehidupan. Lambang kekuasaan, kestabilan dan lengkap. Ia stabil
dan tak mudah diganggu-gugat atau dipengaruhi.
Kekuatan mereka yang bernomor 4 ialah mampu melihat daya imaginasi. Angan mereka selalu tepat dan kalau merancang, insya-Allah berhasil. Banyak arsitek,
jurutera (?) dan perancang/pencipta bernaung di bawah nomor ini.
Nomor 5
SIMBOL kreatif, intelek, mampu mempengaruhi, pemikir, bijaksana, pengkritik dan memiliki tahap intelektual yang tinggi.
Kalau menjadi hakim, dia akan laksanakan tugas dengan bijaksana dan dapat menyelesaikan segala masalah, persengketaan, kerumitan dan kesusahan. Kekuatannya
adalah pada kata-kata. Mampu mempengaruhi orang lain membuat keputusan. Pandai membujuk, merayu supaya perselisihan dapat dileraikan. Jika kamu tidak mampu
membuat keputusan, ingatkan 5, niscaya mudah semuanya.
Nomor 6
HATI-HATI dengan 6 jika kamu lemah semangat, jangan gunakan karena syaitan dan iblis mudah merasuk.
Angka 666 adalah lambang syaitan - kelipatan dari kelemahan bagi mereka yang lemah semangat. Tetapi 6666 juga adalah kekuatan dan kesempurnaan karena ia
adalah bilangan ayat al-Quran.
Kalau nomor pribadi kamu 6, kamu suka meramal dan boleh meramal dengan tepat. Suka pada benda ghaib, bisa/mampu melihat dan menembus alam ghaib.
Bagi yang belum menikah tetapi sudah mempunyai pasangan atau idaman hati cobalah ingat 6 dan niatkan pada air seperti nomor 2. Percayalah tidak sampai
sebulan niat akan terlaksana.
Nomor 7
INILAH nomor paling baik. Selain itu ia juga lambang pembalasan, berkuasa, membangkitkan tenaga dalam, pelindung, pemusnah dan penghalau hantu. Insya-Allah
doa mereka dimakbulkan jika mengulanginya 7 kali. Mereka juga bersifat melindungi dan mampu memerintah dengan baik.
Nomor ini digunakan untuk menghalau hantu yang merasuk kedalam tubuh. Caranya mudah - tuliskan nomor 7 dengan menggunakan kapur di tempat yang sakit. Ini
hanya mujarab jika dilakukan pada malam 13, 14 dan 15 (bulan penuh). Ataupun sebagai pelindung ibu yang sedang sakit bersalin dari kerasukan iblis.
Nomor 8
ORANG Tionghoa menyukai nomor ini. Kebanyakan mereka sanggup bayar mahal untuk mendapatkannya - misalnya untuk nomor plat mobil atau rumah. Memang nomor
ini mendorong ke arah menjadi semakin kaya tetapi sampai satu tahap jatuh bangkrut. Sebabnya..... kerena mereka tidak tahu 8 sebenarnya bermaksud pengakhir
kehidupan. Bagaimanapun nomor ini memang baik jika tahu rahasianya yaitu ia mendorong ke arah kekayaan, kemantapan kehidupan, keadilan, sempurna, lengkap
dan akhirnya kematian.
Jika kamu tidak tahu rahsia 8 jangan sesekali coba menggunakannya. Dari segi sains oksigen terletak dalam atom 8. Sebab itulah jika tidak cukup oksigen
orang akan mati.
Nomor 9
NOMOR ini lambang kebenaran dan juga lambang tenaga yang kuat. Sebab itulah 9 disimbolkan sebagai perjuangan, kepahlawanan, peperangan dan pertikaian.
Bagaimanapun mereka yang bernaung di bawahnya mudah terlanjur/tidak kontrol dalam perbuatan dan perkataan atau suka lepas omong/kecepolosan. Tapi, jangan
khawatir ..... walaupun mudah terlanjur tetapi kamu seorang yang cukup sempurna dalam hal ilmu keduniaan. Nomor ini boleh digunakan untuk mencari semua
barang hilang. Ingat nomor 9, barang yang hilang akan ketemu, jika salah nyimpannya!
Nomor 10 atau 0
SIMBOL keabadian Yang Mencipta, Maha Kuasa. Kebesaran yang tidak dapat diukur dengan apa sekali pun. Tidak ada permulaan dan tidak ada akhirnya.
Ia senantiasa akan berlingkar dalam putaran yang sama tanpa ada titik akhir. Satu nomor yang cukup kuat, tidak mampu dikalahkan oleh segala ilmu yang ada.
Tidak ada orang yang bernaung di bawahnya. Hanya Sang Pencipta yang memilikinya.
Well, percaya ato tidak, terserah yg baca deee .......
Senin, 29 Desember 2008
TUNANETRA BISA MIMPI JUGA NGGAK YA?
Oleh : Suryo Pramono
Mimpi bagi sebagian orang dianggap bunga tidur, bagi sebagian orang lagi dianggap membawa pesan tersendiri yang akan berpengaruh dalam kehidupannya. Itu sih bagaimana kita memaknai mimpi yang kita alami. Tetapi paling tidak, mimpi juga bisa berpengaruh pada keadaan psikis seseorang. Misalkan saja, ketika kita mengalami mimpi yang baik, maka kita akan menjalani hari setelahnya dengan bahagia. Namun sebaliknya, jika kita mengalami mimpi buruk,, maka hari yang kita jalani setelahnya akan dipenuhi kecemasan.
Terlepas dari itu semua, saya mau sedikit berbagi pengalaman saya yang Mengalami mimpi saat saya masih dalam kondisi melihat dan kondisi Tunanetra. Hal ini mungkin yang menjadi pertanyaan dari beberapa orang, “Apakah Tunanetra bisa bermimpi?”.
Kondisi yang saya alami bermimpi pada saat masih melihat dan Tunanetra sedikit mengalami perubahan. Ketika saya masih melihat, saya dapat melihat gambaran mimpi saya dengan jelas. Namun ketika saya mengalami Tunanetra, gambaran mimpi itu masih bisa terlihat, walaupun samar-samar. Artinya gambaran mimpi itu masih bisa saya lihat, tetapi sudah tidak jelas. Saya dapat melihat gambaran orang dan kenal dengan orang yang saya impikan, tetapi saya tidak dapat melihat jelas gambaran wajahnya. Seperti melihat orang di balik kaca buram. Dengan kondisi perubahan tersebut, saya sedikit mengambil kesimpulan, ternyata gambaran mimpi saya dipengaruhi kondisi penglihatan saya.
Hal yang berbeda pun terjadi ketika saya memimpikan orang yang sudah saya kenal ketika saya masih bisa melihat, dengan orang yang saya baru kenal dalam keadaan Tunanetra. Ketika saya bermimpi orang-orang lama yang sudah pernah saya lihat sebelumnya, gambaran orang tersebut dapat saya kenali, misalkan saja, ketika saya memimpikan keluarga saya, teman lama, mantan pacar, gambaran orang-orang tersebut dapat saya kenali. Terkadang saya masih dapat melihat sosok orang tersebut dengan jelas, terkadang hanya samar saja. Tetapi kalau saya memimpikan orang yang baru saya kenal setelah saya Tunanetra,saya tetap bisa melihat orang tersebut dalam mimpi, sesuai dengan imajinasi yang saya buat ketika saya berbicara dengan orang itu dalam keadaan sadar.
Hal ini juga pernah saya tanyakan kepada seorang teman Tunanetra total sejak lahir, Apakah seorang Tunanetra total sejak lahir masih bisa bermimpi, padahal seorang Tunanetra total sejak lahir, belum pernah mendapat gambaran melihat dunia sejak lahir? Karena dalam pemikiran saya, saya masih bisa memiliki gambaran mimpi ketika saya Tunanetra, karena dahulu saya sudah mendapat gambaran melihat dunia. Jawaban mengejutkan yang saya dengar adalah, dia pernah bermimpi menjadi pembalap formula 1 (F1). Lalu saya merasa tertarik, bagaimana seorang Tunanetra total mengalami mimpinya?
Dengan santai dia menjelaskan, saat bermimpi menjadi seorang pembalap F1, dia merasa duduk di belakang setir mobil F1, tapi tetap dalam keadaan biasanya (tidak melihat), kemudian ketika tanda mulai dibunyikan, dia mulai memacu mobilnya berbelok denga lincah, menekan pedal gas dan rem pada waktu yang tepat. Bahkan dia mengatakan, saya bisa menghafal semua belokan pada sirkuit tersebut. Mimpi itu ia alami setelah menonton (mendengar acara televisi), siaran langsung balap formula 1.