Senin, 29 Desember 2008

TUNANETRA BISA MIMPI JUGA NGGAK YA?

Oleh : Suryo Pramono

Mimpi bagi sebagian orang dianggap bunga tidur, bagi sebagian orang lagi dianggap membawa pesan tersendiri yang akan berpengaruh dalam kehidupannya. Itu sih bagaimana kita memaknai mimpi yang kita alami. Tetapi paling tidak, mimpi juga bisa berpengaruh pada keadaan psikis seseorang. Misalkan saja, ketika kita mengalami mimpi yang baik, maka kita akan menjalani hari setelahnya dengan bahagia. Namun sebaliknya, jika kita mengalami mimpi buruk,, maka hari yang kita jalani setelahnya akan dipenuhi kecemasan.

Terlepas dari itu semua, saya mau sedikit berbagi pengalaman saya yang Mengalami mimpi saat saya masih dalam kondisi melihat dan kondisi Tunanetra. Hal ini mungkin yang menjadi pertanyaan dari beberapa orang, “Apakah Tunanetra bisa bermimpi?”.

Kondisi yang saya alami bermimpi pada saat masih melihat dan Tunanetra sedikit mengalami perubahan. Ketika saya masih melihat, saya dapat melihat gambaran mimpi saya dengan jelas. Namun ketika saya mengalami Tunanetra, gambaran mimpi itu masih bisa terlihat, walaupun samar-samar. Artinya gambaran mimpi itu masih bisa saya lihat, tetapi sudah tidak jelas. Saya dapat melihat gambaran orang dan kenal dengan orang yang saya impikan, tetapi saya tidak dapat melihat jelas gambaran wajahnya. Seperti melihat orang di balik kaca buram. Dengan kondisi perubahan tersebut, saya sedikit mengambil kesimpulan, ternyata gambaran mimpi saya dipengaruhi kondisi penglihatan saya.

Hal yang berbeda pun terjadi ketika saya memimpikan orang yang sudah saya kenal ketika saya masih bisa melihat, dengan orang yang saya baru kenal dalam keadaan Tunanetra. Ketika saya bermimpi orang-orang lama yang sudah pernah saya lihat sebelumnya, gambaran orang tersebut dapat saya kenali, misalkan saja, ketika saya memimpikan keluarga saya, teman lama, mantan pacar, gambaran orang-orang tersebut dapat saya kenali. Terkadang saya masih dapat melihat sosok orang tersebut dengan jelas, terkadang hanya samar saja. Tetapi kalau saya memimpikan orang yang baru saya kenal setelah saya Tunanetra,saya tetap bisa melihat orang tersebut dalam mimpi, sesuai dengan imajinasi yang saya buat ketika saya berbicara dengan orang itu dalam keadaan sadar.

Hal ini juga pernah saya tanyakan kepada seorang teman Tunanetra total sejak lahir, Apakah seorang Tunanetra total sejak lahir masih bisa bermimpi, padahal seorang Tunanetra total sejak lahir, belum pernah mendapat gambaran melihat dunia sejak lahir? Karena dalam pemikiran saya, saya masih bisa memiliki gambaran mimpi ketika saya Tunanetra, karena dahulu saya sudah mendapat gambaran melihat dunia. Jawaban mengejutkan yang saya dengar adalah, dia pernah bermimpi menjadi pembalap formula 1 (F1). Lalu saya merasa tertarik, bagaimana seorang Tunanetra total mengalami mimpinya?

Dengan santai dia menjelaskan, saat bermimpi menjadi seorang pembalap F1, dia merasa duduk di belakang setir mobil F1, tapi tetap dalam keadaan biasanya (tidak melihat), kemudian ketika tanda mulai dibunyikan, dia mulai memacu mobilnya berbelok denga lincah, menekan pedal gas dan rem pada waktu yang tepat. Bahkan dia mengatakan, saya bisa menghafal semua belokan pada sirkuit tersebut. Mimpi itu ia alami setelah menonton (mendengar acara televisi), siaran langsung balap formula 1.